Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Palembang
recent
Loading...

Testimoni

1. Pelayanan BBLK ini sangat memuaskan bagi kami semua (Eriyanto) 2. Pelayanan di BBLK ini sangat jelas dan puas (Hermansyah) 3. Puas atas pelayanannya (Priyanto)

Bakteri Legionella

 Legionella 

Penyakit Legionnaires adalah jenis pneumonia serius (infeksi paru-paru) yang disebabkan oleh bakteri Legionella Orang bisa sakit ketika menghirup tetesan kecil air atau secara tidak sengaja menelan air yang mengandung Legionella ke dalam paru-paru. Bakteri Legionella juga dapat menyebabkan penyakit yang kurang serius yang disebut demam Pontiac.

Penyebab dan Sumber Umum Infeksi

Bakteri Legionella ditemukan secara alami di lingkungan air tawar, seperti danau dan sungai. Bakteri dapat menjadi masalah kesehatan ketika mereka tumbuh dan menyebar di sistem air bangunan buatan manusia seperti :

o   Pancuran dan keran wastafel

o  Menara pendingin (struktur yang berisi air dan kipas sebagai bagian dari sistem pendingin udara terpusat untuk bangunan atau proses industri)

o   Bak mandi air panas

o   Air mancur dekoratif dan fitur air

o   Tangki air panas dan pemanas

o   Sistem perpipaan yang besar dan kompleks

o Unit AC rumah dan mobil tidak menggunakan air untuk mendinginkan udara, sehingga tidak berisiko terhadap pertumbuhan Legionella.

     

 

Penyakit Legionnaires

 

Demam pontiac

 Gambaran Klinis

Penyakit dengan pneumonia. Gejala klinis pneumonia dapat bervariasi tetapi termasuk onset akut penyakit pernapasan bagian bawah dengan demam dan/atau batuk (menurut definisi kasus CSTE*)

Gejala tambahan (misalnya, mialgia, sesak napas, sakit kepala, malaise, ketidaknyamanan dada, kebingungan, mual, diare, atau sakit perut) mungkin ada.

 

Penyakit yang lebih ringan dan sembuh sendiri tanpa pneumonia (menurut definisi kasus CSTE*)

Gejalanya meliputi demam, menggigil, mialgia, malaise, sakit kepala, kelelahan, mual dan/atau muntah

 

Pneumonia (clinical or radiographic)**

Yes

No

Patogenesis

Replikasi organisme

 

Respon inflamasi terhadap endotoksin

 

Masa inkubasi

2-14 hari setelah exposure

Beberapa jam-3 hari setelah exposure

Persentase orang yang menjadi sakit, saat terkena sumber Legionella

 

Kurang dari 5%

Lebih dari 90%

Isolasi dari mikroorganisme

bisa

Tidak pernah dilakukan

Dampak

Rawat inap

Case-fatality rate: 10% (25% for healthcare-associated)

Jarang rawat inap

Case fatality rate rendah

*CTSE : Council of state and territorial epidemiologist

Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

Tes diagnostik yang disukai untuk penyakit Legionnaire adalah biakan sekresi pernapasan bagian bawah (misalnya, dahak, lavage bronkoalveolar) pada media selektif dan tes antigen urin Legionella. Tes serologis bisa tidak spesifik dan tidak direkomendasikan di sebagian besar situasi. Pemeriksaan terbaik adalah mendapatkan sputum untuk biakan dan urin untuk tes antigen urin secara bersamaan. Sputum idealnya diperoleh sebelum pemberian antibiotik, tetapi pengobatan antibiotik tidak boleh ditunda untuk memfasilitasi proses ini.

Identifikasi Legionella

- Tes antigen urin dapat mendeteksi infeksi Legionella dalam beberapa kasus selama berhari-hari hingga berminggu-minggu setelah perawatan.

- Tes kultur aerob (kultur sputum ) dan kultur BCYE (Buffered Charchoal Yeast Extract  ) bisa dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang

- Tes PCR (Polymerase Chain Reaction)

Sumber : CDC (Center for Disease Control and Prevention) 2020

Penulis Artikel : dr Febriana Aquaresta,M.ked.lin., SpMK

Previous
Next Post »

Indonesia Sehat , Indonesia Kuat !!